Selasa, 20 Mei 2014

krisis pabrik mobil Opel

by:suhendar hendar
     Jatuh bangunnya perusahaan Opel selalu terkait dengan kondisi jaman. Kali ini, untuk dapat keluar dari krisis, Opel membutuhkan suntikan dana paling sedikit 3,3 milyar Euro.

Perusahaan mobil Opel di Jerman berada dalam krisis. Agar bisa bertahan, Opel yang merupakan anak perusahaan General Motors atau GM di Amerika Serikat, membutuhkan sedikitnya 3,3 milyar Euro. Namun GM tidak bisa membantu. Dari kantor pusat di Detroit, GM baru melaporkan kerugian 30 milyar Dolar AS di tahun 2008. Akibatnya di Jerman, pilihan Opel tak banyak. Perusahaan ini berpaling ke pemerintah untuk mendapatkan dukungan. Hal yang memicu perdebatan luas.
"Apakah pabrik Opel masih berdiri? Ya tentu saja, pabrik Opel masih berdiri.“
Begitu seruan 15 ribu pekerja Opel yang berdemonstrasi pekan lalu. Salah satunya Hassan Kesnik, seorang migran generasi kedua dari Turki.
"Ayah saya dulu bekerja pada Opel, dan sejak kecil kami selalu diberitahu, bahwa pekerjaan di Opel itu terjamin. Bila seseorang mulai bekerja pada Opel, dia seakan-akan mendapatkan jaminan seumur hidup, jaminan untuk bisa bekerja di situ sampai pensiun"
Tidak Dapat Mempertahankan Citra
 
Demonstrasi para pekerja Opel
Saat ini, lebih dari 25 ribu orang bekerja pada pabrik-pabrik Opel dan sekitar 25 ribu perusahaan lain memasok kebutuhan untuk memproduksi mobil yang berlambang petir itu. Jumlah yang tidak sedikit. Tapi sebenarnya sepuluh tahun lalu, jumlah pekerja di pabrik itu bahkan dua kali lipat. Mengapa sampai begitu? Mungkinkah hanya masalah citra, seperti penilaian seorang bankir senior, Jürgen Pieper. "Prestasi di bidang produksinya betul-betul bagus. Harus diakui bahwa dalam situasi yang tidak kondusif, dan ini sudah berlangsung lama, Opel masih memproduksi kendaraan-kenadaran yang baik dan berkwalitas. Di pihak lain, Opel telah melalaikan citranya dan kini sebagai nama merek sudah sangat tertinggal, dan ini adalah sesuatu yang sulit diatasi.“
Dimulai dengan Mesin Jahit
Sejarah perusahaan Opel tertanam di abad ke-19. Pada pertengahan abad itu, di tahun 60-an Adam Opel membuka perusahaan sendiri. Dalam sebuah bangunan bekas kandang sapi, di kota Rüsselheim dekat Frankfurt am Main, ahli montir itu mulai memproduksi mesin jahit. Menikah dengan putri seorang pengusaha, Adam Opel mendapatkan dana dari mertuanya untuk memperbesar usaha. Sumbangan itu tidak ia sia-siakan dan atas desakan kelima putranya, Adam Opel juga mulai memproduksi sepeda.

Patung Adam Opel di depan pabrik Opel, Rüsselheim, Jerman
Perusahaannya berkembang. Kemudian tiga tahun setelah Adam Opel wafat, tahun 1889, perusahaan yang diambil alih para putranya itu berubah haluan produksi dan menjadi pabrik mobil. Selama perang dunia pertama, Opel memproduksi truk. Keuntungannya besar. Namun usai perang, sekutu yang berkuasa itu melarangnya. Opel baru menghasilkan truk lagi pada tahun 1927, kali ini yang berukuran lebih kecil. Produknya begitu diminati, sehingga sebelum pecahnya resesi, Opel merupakan perusahaan otomotif terbesar di seluruh Jerman dengan 44% pangsa pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar